BUKITTINGGI- - Yayasan Al Fajar Asei Pakning Kabupaten Bengakalis, Provinsi Riau mengadakan kunjungan dalam rangka Upgrading ke kota Bukittinggi, pada Sabtu malam, (05/03).
Rombongan tersebut berjumlah 30 orang yang diketuai Anasruddin dan di gelar di Rumah Dinas Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi sekaligus sebagai tuan rumah dan akan memberikan wejangan - wejangan serta motivasi.
Dalam statementnya , Pimpinan Yayasan Al-Fajar Anasruddin menjelaskan, bahwa kunjungan mereka ke kota Bukittinggi dalam rangka meningkatkan motivasi untuk pengembangan Yayasan kami.
"Ini merupakan agenda bulanan. Namanya upgrading pengurus Yayasan Al Fajar Bengkalis, pegawai yayasan dan para guru sekolah di bawah Yayasan Al Fajar, " imbuhnya.
Dijelaskan Anasruddin, kegiatan upgrading bulan ini dilakukan ke Bukittinggi, guna mendapatkan pengalaman baru, suasana baru dan motivasi langsung dari Wawako Bukittinggi Marfendi.
Diterangkannya, Yayasan Al Fajar ini didirikan pada 2007, tetapi kegiatan pendidikan dan sosial dimulai di tahun 2012. Untuk bidang pendidikan didirikan SDS IT dan SMP Qur'an. Pada bidang sosial dengan mendirikan Panti Asuhan.
Wakil Walikota Bukittinggi, Marfendi menyambut baik program Yayasan Al Fajar, yang dilakukan satu kali dalam sebulan tersebut.
Marfendi mengingatkan untuk guru - guru di Yayasan Al Fajar, agar dapat membantu para murid yang dapat menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
"Walaupun pemimpin itu tidak langsung lahir dari rahim kita, tapi sebagai guru kita bentuk dia (murid, red) sebagai seorang pemimpin, " paparnya.
Kegiatan upgrading Yayasan Al Fajar juga menghadirkan Kepala SMP Cahaya Hati, Kota Bukittinggi yang berada di daerah Pintu Kabun.
Menurut Marfendi, dengan adanya kepala SMP Cahaya Hati yang menjelaskan tentang apa yang telah dilakukan di SMP Cahaya Hati, perlu disinkronisasikan gerak langkah pendidikan ke depannya.
"Yang jelas pendidikan yang dilakukan baik itu di SD, SMP dan SMA, memang hari ini mungkin belum terasa, tapi 10-20 tahun kedepan kita akan melihat hasil dari yang mereka lakukan, " tutur Marfendi.
" Dulu orientasi orang dalam pendidikan itu keilmuan, kedepan semogq saja orientasi pendidikan itu menyiapkan orang untuk memimpin, dikarenakan sampai kini kita kekurangan itu ternyata, " paparnya. (Linda).